8 Jenis Drama Berdasarkan Penyajian Lakon
SENITULAR - Teater punya beberapa jenis drama berdasarkan penyajian lakon. Pembagian ini sudah terjadi sejak perkembangan teater awal di Indonesia. Termasuk memuat unsur dan elemen dalam teater yang disajikan di atas panggung.
Jenis drama berdasarkan penyajian lakon menginspirasi beberapa penulis naskah dalam menyusun tema dan alur atau konflik. Pembagian ini juga memisahkan jarak teater tradisional dengan teater modern yang berkembang saat ini.
Berikut ini adalah 8 jenis drama berdasarkan penyajian lakon:
Tragedi
Drama yang menceritakan kisah yang penuh kesedihan. Pelaku utama dari awal sampai akhir pertunjukan selalu menemui kegagalan dalam memperjuangkan nasibnya. Dian biasanya berakhir sad ending. Contoh drama tragedi adalah,
Drama trilogi sopochles, yaitu oedipus sang raja, oedipus di kolonus dan antigone
Romeo dan juliet, hamlet, macbeth, Kapai-kapai dari Arifin C Noer, Sampek engtay karya N Riantiarno
Komedi
Drama sukacita, ringan dan sifatnya menghibur. Dengan dialog kocak bersifat menyindir dan biasanya berakhir dengan kebahagiaan. Meskipun memiliki unsur tawa, namun lelucon bukanlah tujuan utama dari drama tersebut.
Drama komedi tetep akan memperhatikan setting, alur, konflik, dan lakon sesuai naskah. Biasanya pemain melakukan komedi melalui dialog yang memuat sindiran tersirat dan biasanya mengangkat isu terkini. Contoh drama komedi adalah "orang kaya baru".
Tragekomedi
Adalah perpaduan antara drama tragedi dan komedi. Isi pementasan ini penuh dengan kesedihan tetapi juga mengandung hal-hal yang menggelikan dan menimbulkan tawa. Contoh tragekomedi adalah Api karya Usmar ismail, opera kecoa karya N. Riantiarno, Saija dan Adinda karya Max Havelaar
Baca Juga : Manfaat Belajar Seni Teater
Melodrama
Drama yang menampilkan lakon tokoh sentimental, mendebarkan hati, dan menharukan. Tokoh dalam melodrama biasanya tokoh hitam putih atau stereotip. Sehingga akan terlihat membosankan karena akan memiliki sifat yang monoton. Jika buruk akan tetap buruk hingga akhir pertunjukan.
Begitu pula sebaliknya. Melodrama hampir sama dengan drama treagedi. Namun berbeda mencolok dilihat dari tokoh utama. Jika melodrama tokoh utama pada akhirnya akan ikhlas menerima nasibnya, tidak dengan naskah drama komedi. Contoh naskah melodrama adalah Opera Primadona karya N Riantiarno
Farce
Atau bisa disebut dagelan merupakan drama yang memiliki lakon lucu. Bersifat entertain. Disebut drama murahan karena isinya yang ringan, kasar dan cenderung fulgar. Kekuatan kata dan tindakan merupakan hal utama membangkitkan kelucuan.
Dalam dagelan alur cerita tersusun berdasar arus situasi dan disesuaikan keadaan penonton secara spontan. Salah satu kelompok yang menerapkan drama dagelan adalah srimulat.
Opera
Yaitu drama yang dialognya berupa nyanyian dengan iringan musik dari lakonnya. Salah satu contoh opera adalah Yulius Caesar terjemahan Muh Yamin. Sedang operet adalah drama sejenis opera namun lebih pendek.
Tablo
Merupakan jenis drama yang mengutamakan gerak. Jalan cerita dapat dimengerti melalui gerakan yang dilakukan para tokoh, seperti pantomim. Biasanya untuk menguatkan diiringi bunyi-bunyian pengiring.
Sendratari
Gabungan antara seni drama dan tari. Rangkaian cerita dan adegan dieujudkan dengan gerakan dalam bentuk tari yang diiringi musik.
Itulah pembagian 8 jenis drama berdasarkan penyajian lakon teater.***
Post a Comment