Pengertian Seni Tari Tradisional di Indonesia
pengertian seni tari |
SENITULAR - Indonesia memiliki keragaman tari tradisi yang tersebar di 34 provinsi. Seperti pada infografis di atas, Indonesia memiliki keragaman tari tradisi, yang terdapat di pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimatan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Papua.
Tiap pulau memiliki adat istiadat dan seni budaya yang berbeda-beda. Oleh karena itu jenis, fungsi dan bentuk tari tradisi dan tari kreasi baru berbeda-beda pula sesuai dengan keragaman adat istiadat dan budaya masing-masing.
Tari di Indonesia sangat banyak, para ahli tari mengklasifikasikan berbagai jenis tari dari sudut pandang yang berbeda-beda. Secara umum jenis tari terbagi dalam dua kategori yaitu tari tradisional dan tari non tradisional. Pengkategorian jenis tari tersebut, dikarenakan adanya perbedaan yang berkaitan dengan tempat tumbuh dan berkembangnya jenis tari, serta bentuk tari, dan fungsi tari.
Tari tradisional adalah tari-tarian yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi, bertumpu pada pola garapan tradisi yang kuat dan sudah mengalami perjalanan sejarah yang panjang. Tari daerah memiliki ciri kedaerahan yang unik dan kental yang membedakannya dengan daerah lainya.
Seperti pendapat Alwi (2003:103) yang menyebutkan bahwa kesenian tradisional adalah kesenian yang diciptakan oleh masyarakat banyak yang mengandung unsur keindahan yang hasilnya menjadi milik bersama.
Definisi tari tradisional di atas diperkuat oleh pendapat Sekarningsih dan Rohayani (2006:5) yang mengungkapkan bahwa seni tari adalah tarian yang telah mengalami perjalanan dan memiliki nilai-nilai masa lampau yang dipertahankan secara turun-temurun serta memiliki hubungan ritual atau adat istiadat.
arti seni tari |
Hidayat (2005:14) juga berpendapat bahwa tari tradisi ialah tarian yang dibawakan dengan tata cara yang berlaku di suatu lingkungan etnik atau adat tertentu yang bersifat turun temurun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tari tradisional adalah tarian yang telah berkembang dari masa ke masa yang telah melewati waktu yang cukup lama di suatu daerah, adat, atau etnik tertentu sehingga memiliki nilai-nilai estetika klasik yang dilestarikan dari generasi ke generasi.
Tari tradisional adalahtari-tarian yangdiwariskan secaraturun temurun dari generasi ke generasi, bertumpu pada pola garapan tradisi yang kuat dan sudah mengalami perjalanan sejarah yang panjang. Tari daerah memiliki ciri kedaerahan yang unik dan kental yang membedakannya dengan daerah lainya. Tari tradisional terbagi menjadi tiga yaitu tari Primitif, tari Tradisional Kerakyatan dan tari Tradisional Klasik.
Tari Primitif adalah tari yang memiliki ciri bentuk gerak, iringan, rias dan busana yang bersahaja. Tari Primitif ada di seluruh dunia pada waktu masyarakat masih hidup dalam jaman pra sejarah. Pada saat ini, tari Primitif dapat dijumpai pada suku-suku pedalaman yang masih melanjutkan tata kehidupan budaya pra sejarah. Kepercayaan animisme dan dinamisme menjadi landasan seluruh aktivitas kehidupan suku-suku bangsa di pedalaman, sehingga tari Primitif menjadi bagian penting di setiap upacara.
Tari tradisional kerakyatan adalah tarian yang hidup dan berkembang di kalangan rakyat biasa. Tari tradisional muncul berawal dari berkumpulnya sekelompok masyarakat dengan beraneka kegiatan yang salah satunya melahirkan jenis kesenian rakyat seperti tari, musik, dan drama/teater tradisional. Kesenian yang muncul dari masyarakat sesuai dengan keadaan masyarakat. Salah satu contoh tari kerakyatan yang tumbuh subur di Provinsi Jawa Timur adalah Tari Jaran Kepang.
Tari klasik adalah tarian yang hidup dan berkembang di kalangan bangsawan yang tinggal di istana. Tarian ini telah mengalami kristalisasi nilai seni yang tinggi serta memiliki patokan, aturan dan kaidah tertentu yang harus dipatuhi. Salah satu contoh tari klasik adalah tari Bedoyo Ketawang dari Surakarta.***
Post a Comment