Header Ads

Latihan Olah Vokal - Teknik Dasar Teater #5

latihan olah vokal untuk membentuk suara

SENI TULAR - Latihan olah vokal dari bagian teknik dasar teater terakhir adalah berkaitan dengan pembentukan suara. Ada berbagai latihan yang bisa diterapkan dalam kelompok untuk mendapatkan kualitas keaktoran sesuai yang diinginkan.

Berikut beberapa latihan olah vokal - teknik dasar teater yang dapat dilatih di rumah:

Pembentukan Suara

Napas yang keluar melalui Trachea sesampainya pada larynx akan menggetarkan pita suara, dan karena getaran itu timbulah suara. Namun demikian suara tersebut baru akan terdengar baik bilamana telah beresonansi pada salah satu resonator, baik rongga mulut, rongga hidung atau rongga dada.

Misalnya, kalau bentuk rongga mulut bulat maka suara yang diproduksinya akan bulat pula, tetapi kalau rongga mulut ditarik melebar kesamping maka suara yang diproduksi akan terdengar ‘cempreng’. Seorang aktor harus lebih menekankan pemberian karakter pada suaranya. Mengolah texture dan warna suara yang sesuai dengan peran yang dimainkannya.

Seorang aktor juga harus bisa mengolah beberapa warna vokal sesuai tuntutan skenario, seperti:

  • Menaikkan dan menurunkan volume suara.
  • Meninggikan dan merendahkan frekwensi nada bicara.
  • Mengatur atau mengolah tempo pengucapan.
  • Mengatur atau mengolah warna dan texture suara.

Latihan 1:

  1. Tariklah napas dan keluarkan seperti suara angin itu sendiri, rasakan efek napas tersebut pada langit-langit atas mulut, lidah dan pembentukannya.
  2. Tariklah napas dan keluarkan dengan suara seperti seolah sedang berbisik, rasakan bagaimana kandungan napas dan suara yang keluar.
  3. Tariklah napas dan keluarkan seperti suara binatang berkaki empat (bayangkan harimau, gajah, anjing, kucing dan lain sebagainya).
  4. Tariklah napas dan keluarkan seperti suara jenis unggas (bayangkan menjadi burung, ayam, bebek, dan lain sebagainya).

Latihan 2 :

  1. Cobalah kata-kata apa saja dari mulut.
  2. Cobalah berdialog improvisasi apa saja keluar dari mulut.
  3. Cobalah baca beberapa teks lakukan dengan alami dan bertahap lewat vibrasi yang volumenya di tambah.
  4. Lakukan observasi suara manusia dan tirulah laku perannya (how old I am: rasakan sensasi-sensasi usia yang ditiru pada teknik suara).
  5. Cobalah acting dengan teks.
  6. Hindari ketegangan-ketegangan.

Stimulasi atas Suara

Setiap aktor memilih teks dan ia bebas untuk membacanya, menyanyikannya atau bahkan dengan teks itu ia boleh berteriak.Latihan ini dilakukan secara serempak. Setelah latihan ini selesai, maka dilakukan hanya dengan empat orang . Satu orang di tengah-tengah. Tiap aktor membaca bergantian tiap kalimat dengan suara yang secara berangsur-angsur ditambah volumenya.

Selama latihan pikiran harus dikosongkan. Membaca teks tanpa berpikir dan tanpa pause. Suara dilatih, secara berurutan:

  • Suara kepala (menghadap kelangit-langit).
  • Suara Mulut (seakan berbicara pada udara di hadapannya)
  • Suara occipital (menghadap langit-langit tepat di atas aktor).
  • Suara dada (diproyeksi di depan aktor)
  • Suara perut (menghadap kelantai)
  • Suara keluar dari kedua belah bahu(menghadap langit-langit tepat diatas aktor). The small of the back (menghadap ke dinding di samping aktor). Bagian lumbar (menghadap kelantai, dinding dan ruang disampingnya)

Ritme latihan sangat cepat. Seluruh tubuh harus diikutsertakan walau hanya untuk latihan vokal saja. Suara  relax  dari improvisasi percakapan dengan tembok, sepenuhnya bebas dari tensi. echo harus selalu ditangkap.

Latihan “Macan”

Latihan ini untuk membuat si aktor secara penuh tampil dan dalam waktu yang bersamaan, menyusun suara parau dalam akting. Salah seorang memainkan seekor macan yang sedang menyerang mangsanya. Yang lain bereaksi, meraung seperti macan.

Itu bukanlah sekedar meraung. Suaranya haruslah didasarkan pada teks, dan mempertahankan terus seperti itu adalah penting sekali dalam latihan ini. Latihan vokal sekarang dibarengi dengan gerak mengendap-endap, jumpalitan, melompat dan mencakar-cakar.

Diperlukan waktu jeda untuk “vokal relaxation” karena sangat penting , terutama bagi mereka yang berlatih untuk pertama kalinya. Organ-organ ini suara belum terbiasa digunakan dengan cara ini.

Latihan “King-kong”

Inti dari latihan ini adalah mengulang-ulang ucapan kata “King” dan “kong” pada nada yang sangat tinggi dan tempo yang sangat cepat, dengan seluruh rentetan variasi dari nada rendah ke nada tinggi.

Setelah kira-kira lima menit, akan  mencapai skala vokal yang tinggi dan nampak sebagai sesuatu yang baru.

Latihan “La-La”

Latihan dimulai dengan berjalan keliling serta menyanyikan “la-la” kemudian merebahkan diri,  terlentang di atas lantai. Lalu “la-la” di ulang dengan menghadap ke langit-langit, dinding dan lantai sebagai alternatip suara kepala, perut dan diafragma. Longgarkan perut dan mendorong resonator yang terletak di perut. Setelah latihan ini, tetap terlentang di atas lantai untuk beberapa saat, istirahat secara penuh.

Latihan kucing

Meong kucing dengan daya penyampaian yang paling luas dari:

  • Intonasi
  • nuansa-nuansa
  • Pitch

Karena pemain drama memiliki daya kreatifitas yang tinggi maka dalam hal mengolah setiap bentuk latihan vokal dna pernafasan tentu akan mampu mengembangkan sendiri tehnik2nya yang barangkali lebih praktis dengan hasil lebih maksimal. Melalui disiplin latihan pribadi pasti akan melahirkan tehnik tehnik baru dan setrusnya akan menemukan lagi dan lagi.

Perlu disadari bahwa hubungan antara penonton dan aktor adalah penting. Maka “Inti teater adalah aktor, perbuatan-perbuatannya, dan apa yang dapat ciptakan di panggung”.***

No comments

Powered by Blogger.