Header Ads

Warna Dalam Unsur Fisik Seni Rupa

Warna Dalam Unsur Fisik Seni Rupa

SENITULAR - Unsur fisik yang dimaksudkan adalah unsur-unsur yang dapat ditangkap dan diidentifikasi secara kasat mata seperti bentuk, warna, tekstur, dan ruang, yang disusun (diorganisasikan) secara artistik (mempertimbangkan prinsip penyusunan) hingga membentuk wujud baru yang disebut seni rupa.

Warna  

Menurut ilmu fisika, warna adalah kesan yang ditimbulkan oleh cahaya pada mata. Menurut ilmu bahan, warna adalah semacam zat berupa pigmen (dalam bahasa Inggeris, pigmen = zat warna).

Dalam seni rupa, warna merupakan salah satu unsur penting. Paling sedikit, ada dua hal yang penting diketahui tentang warna, yakni peran dan klasifikasi warna.

Peran Warna

Warna sebagai salah satu unsur penting dalam seni rupa memiliki tiga peran yang lazim ditemukan dalam penerapannya, yaitu:

Warna Mewakili Alam

Warna dapat berperan mewakili alam dalam seni rupa terutama untuk menggambarkan objek alam. Penggambaran pohon misalnya akan tampak seperti senyatanya dengan pemberian warna hijau pada daunnya dan coklat pada batangnya. Demikian pula dengan penggambaran langit dengan warna biru, penggambaran matahari dengan warna merah atau jingga, dan sebagainya.

Warna Sebagai Simbol

Warna dapat berperan sebagai simbol apabila digunakan untuk melambangkan sifat, keadaan, atau suasana tertentu. Contoh peran warna sebagai simbol banyak digunakan pada bendera dan logo. Pada bendera kebangsaan RI (merah-putih) misalnya, warna merah digunakan untuk menyimbolkan sifat berani dan putih menyimbolkan keadaan suci. Beberapa jenis warna serta sifat, keadaan, atau suasana yang biasa disimbolkannya, di antaranya sebagai berikut:

  • Merah : berani, semangat, gairah, cinta, marah, panas, menyala, riang, manis, dan berkobar-kobar.
  • Jingga : kekeringan, kebahagiaan, bercita-cita, riang, dan gembira.
  • Kuning : mulia, keagungan, ketinggian martabat, luhur, mahal, bijaksana, riang, setia.
  • Hijau : harapan, muda, tumbuh, subur, damai.
  • Biru : setia, kebenaran, misteri, damai, simpatik, dingin, tenang, terpercaya.
  • Nila : sedih, kematian, kebesaran, romantis.
  • Ungu : misterius, berduka.
  • Coklat : tabah, stabil, subur.
  • Putih : suci, murni, sedih, pasif, ringan, menyerah.
  • Hitam : gelap, kematian, berat, menyerah, berkabung, kesungguhan.

Warna Mewakili Dirinya

Warna berperan mewakili dirinya sendiri bila dipergunakan sekadar menampilkan warna itu, tidak mewakili alam dan tidak untuk melambangkan sesuatu, atau dengan kata lain ia tampil otonom. Contoh penggunaan warna yang mewakili dirinya dapat dilihat pada berbagai jenis benda, misalnya warna rumah, warna kendaraan, warna pakaian, dan sebagainya.

Klasifikasi Warna

Warna dalam bidang seni rupa lazim diklasifikasi atas lima golongan atau tingkatan. Kelima golongan tersebut adalah sebagai berikut:

Warna Primer (Primary Color)

Warna primer biasa pula disebut warna dasar, warna pertama, atau warna pokok, yaitu warna yang terjadi bukan dari hasil percampuran warna lain. Warna yang termasuk golongan ini adalah merah, kuning, dan biru. Warna ini disebut warna pokok karena warna inilah yang digunakan sebagai bahan pokok yang dicampur untuk menghasilkan warna lain.

Warna Sekunder (Secondary Color)

Warna skunder biasa pula disebut warna kedua, yaitu warna yang lahir dari hasil percampuran dua warna primer. Warna yang termasuk golongan ini adalah:

  • Jingga/Orange, yakni hasil percampuran warna kuning dengan merah.
  • Hijau, yakni hasil percampuran warna kuning dengan biru.
  • Ungu/Violet, yakni hasil percampuran warna merah dengan biru.

Warna Tengah (Intermediate Color)

Warna tengah biasa pula disebut warna perantara, yaitu warna yang berada antara warna primer dengan warna sekunder, atau percampuran antara satu warna primer dan satu warna sekunder yang berdekatan pada lingkaran warna. Warna yang termasuk golongan ini adalah:

  • Hijau kekuning-kuningan, yakni warna yang berada antara hijau dengan kuning.
  • Jingga kekuning-kuningan, yakni warna yang berada antara jingga dengan kuning.
  • Jingga kemerah-merahan, yakni warna yang berada antara jingga dengan merah.
  • Ungu kemerah-merahan, yakni warna yang berada antara ungu dengan merah.
  • Hijau kebiru-biruan, yakni warna yang berada antara hijau dengan biru.
  • Ungu kebiru-biruan, yakni warna yang berada antara ungu dengan biru.

Warna Tersier (Tertiary Color)

Warna tersier atau warna ketiga adalah hasil dari percampuran dua warna sekunder, yang terdiri atas tiga warna coklat, yakni:

  • Coklat kekuning-kuningan (siena mentah / kuning tersier), yaitu hasil percampuran warna jingga dengan kuning.
  • Coklat kemerah-merahan (siena bakar / merah tersier), yaitu hasil percampuran warna jingga dengan ungu.
  • Coklat kebiru-biruan (siena sepia / biru tersier), yaitu hasil percampuran warna hijau dengan ungu.

Warna Kuarter (Quartenary Color)

Warna kuarter atau warna keempat adalah hasil percampuran dua warna tersier (warna ketiga), yang terdiri atas tiga warna coklat yang berbeda dengan coklat sebelumnya, yaitu:

  • Coklat kejingga-jinggaan (jingga kuarter), yaitu hasil percampuran coklat kekuning-kuningan (kuning tersier) dengan coklat kemerahmerahan (merah tersier).
  • Coklat kehijau-hijauan (hijau kuarter), yaitu hasil percampuran coklat kebiru-biruan (biru tersier) dengan coklat kekuning-kuningan (kuning tersier).
  • Coklat keungu-unguan (ungu kuarter), yaitu hasil percampuran coklat kemerah-merahan (merah tersier) dengan coklat kebiru-biruan (biru tersier).***

No comments

Powered by Blogger.