Kedudukan Kesenian atau Tari-Tarian dalam Pertunjukan
SENITULAR - Kesenian atau tari-tarian di banyak daerah banyak digunakan untuk beberapa keperluan menyangkut pertemuan antar kerabat, klangenan, dan kepentingan lainnya. Kesenian atau tari-tarian tertentu yang telah mencapai puncak budaya daerah mampu menyedot perhatian masyarakat.
Kesenian atau tari-tarian yang telah dikenal masyarakat sering digunakan untuk pelengkap acara adat, suguhan bagi tamu yang dihormati, dan ajang-ajang festival tertentu yang cukup diandalkan oleh daerah tertentu.
Beberapa festival dan ajang parade tari daerah yang sering dilaksanakan oleh lembaga tertentu dan mengacu kepada konsep visitasi atau sekedar parade menjadi kegiatan yang dirancang secara terpadu.
Kegiatan tahunan yang melibatkan acara tujuh belas agustusan (17 Agustus) memilih beberapa peserta yang dianggap layak dan memadai untuk dijadikan kegiatan monumental sehingga dapat memacu lahirnya kesenian baru dan tari-tarian yang digarap secara apik akan dapat memberdayakan peran fungsi kesenian atau tari-tarian semakin komplit dan luas cakupannya.
Selain berbagai acara yang telah disebut di atas, kegiatan yang berhubungan dengan menyambut tamu kenegaraan dan pementasan di istana negara sering dijadikan anjang pemilihan kesenian atau tari-tarian untuk memenuhi kebutuhan acara dimaksud.
Pada abad milenium ini, banyak koreografer-koreografer yang mampu menembus jajaran penata tari kelas dunia dan lingkup nasional. Aktivitas yang dikembangkan adalah menggarap koreografi atau kesenian daerah yang digarap kembali (restorasi). Mereka adalah orang-orang terpilih dan kreatif serta memiliki ciri khas yang berbeda-beda dalam membuat koreografi.
Baca Juga : Proses Menentukan Ide dan Tema Tari
Perbedaan koreografi zaman dahulu dengan sekarang terletak pada peran fungsi yang dijadikan tujuan garap. Secara kolektif, koreografi yang memenuhi standar kebutuhan dan kepentingan bersama untuk masyarakat pada umumnya dikonsentrasikan pada kesenian yang dikenal oleh kalangan luas. Kesenian pada zaman sekarang telah dibantu melalui editing peralatan audio-visual sehingga karya yang ada dapat didokumentasikan.
Pada saat ini berkembang tren bahwa tari rakyat maupun tari klasik telah dikoreografi dengan tatanan konsep garap yang modern, sehingga dalam penyajian mampu membentuk koreografi yang sangat berbeda dengan kesenian atau tari-tarian yang sebenarnya alami dan sederhana.
Seniman-seniman tari zaman sekarang dalam membuat koreografi mengemas ke dalam bentuk yang menarik dan enak ditonton. Pada satu sisi, ciri dan karakteristik tari mengalami perubahan. Di sisi lain, terjadi modernisasi koreografi secara fundamental sehingga koreografi menjadi semakin hilang keasliannya.
Kesenian yang telah ada di kalangan masyarakat tertentu yang telah membumi peran fungsi di masyarakat selalu menghadirkan bentuk pertunjukan yang erat dengan masyarakat pendukungnya.
Hal ini menjadi melekat manakala kesenian tersebut menjadi salah satu cermin budaya yang ada dan masih kuat mengakar pada masyarakat tertentu. Tarian atau kesenian jenis ini cenderung menjadi maskot daerah yang dapat membumi sepanjang masa, hal ini berhubungan dengan kepunahan masyarakatnya.
Kesenian yang memiliki peran fungsi seperti ini biasanya menjadi kesenian yang dapat berkomunikasi dengan masyarakat dan sekaligus menjadi seni tontonan masyarakat.***
Post a Comment