Header Ads

Hubungan Tari dengan Seni Lain

Hubungan Tari dengan Seni Lain

SENITULAR - Dalam menelaah hubungan tari dengan seni lainnya adalah faktor variasi dari nilai perkembangan kehidupan manusia. Tari diselenggarakan warga masyarakat dalam menjalankan ritual keagamaan maupun kegiatan lain berhubungan dengan norma kehidupan manusianya.

Norma hidup terwujud dalam tata cara yang berbedabeda. Oleh karena itu, istilah tari hendak dipakai untuk mengamati hubungan budaya maka tari digolong-golongkan ke dalam tatanan hidup manusia.

Menurut Budiono, norma hidup manusia dikaitkan dengan tatanan seni rupa, seni sastra, seni suara, seni tari, seni musik, seni drama. Secara berturut, di bawah ini akan dijelaskan hubungan tari dengan seni lain meliputi wawasan berikut.

Hubungan seni tari dengan seni Rupa memiliki ikatan yang erat menyangkut materi bentuk yang ada. Secara jelas keduanya memiliki sumbangan visualisasi terutama dari segi tata rias. Wujud ekspresi mimik penari dan daya tambahnya dirubah dengan bentuk karakter riasan wajah.

Efek cahaya membantu memperkuat intensitas penyinaran terhadap bentuk tata rias yang dibentuk dari visualisasi dari seni rupa. Pemakaian rias yang nenadai dab kontekstual, berdampak kepada efek penghayatan yang dilakukan penari terhadap penonton.

Keterampilan merias wajah, kemampuan membuat gambar, dan pengolahan warna menjadi indikator yang sulit dipisahkan dari seni rupa sebagai bekat keterampilan materi bentuk seni. Oleh sebab itu, penari diharapkan harus mampu membuat riasa wajah dan keterpaduannya menjadi keterampilan yang diharapkan dala tari.

Keteraikatan tari dengan tata busana juga menjadi penguat hubungan seni rupa dengan seni tari. Nilai simbolis tata busana menjadi salah satu kontribusi keserasianpenataan warna dalam kostum seni tari. Semakin tari memperoleh penghargaan dari kostum yang digunakan.

Ketepatan memakai kostum dan konsep penyesuaiannya dengan rias wajah maupun karakter tari yang diperagakan menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

Manfaat memadukan warna, keterampilan membuat disain, dan kebiasaan memakai kostum secara mandiri menambah kepercayaan penari dalam melakukan peran tarian bagi sebuah pementasan.

Seni tari hubungannnya dengan dekorasi mampu diwujudkan secara performansif melalui tata teknik pentas. Masalah tata teknik pentas berhubungan dengan setting atau pembentukan imaji panggung melalui dekorasi.

Pemandangan, keberadaan benda-benda di atas panggung menjadi penunjang suatu pertunjukan tari, latar belakang atau bechdrop, dan wujud dekorasi yang ada di sekitar pementasan tari adalah bentuk kontribusi dekorasi untuk lebih membentuk imaji semakin berkesan, meunjang garapan, dan diharapkan bersama pada saat pementasan mulai, berlangsung, dan berakhirnya pementasan.

Masalah asesoris busana menjadi beberapa pilihan apabila koreografer akan menyusun paduan warna, bentuk, dan komposisi ornamen asesoris. Dengan demikian perlu diselaraskan antara karakter, kostum, warna dan bentuk tata rias. Tata rias menjadi daya tarik dalam mewujudkan ekspresi dan dapat menguatkan visualisasi ekspresi.

Keterkaita tari dengan Seni Musik pada pembahasan ini akan direduksi ke dalam peran musik dalam tari. Hal ini terutama hubungannya dengan fungsi musik dalam tari. Musik dapat mengilhami terciptanya tarian, di sisi lain musik juga menjadi komponen iringan maupun pengisi suasana tari. Peran fungsi musik secara umum menjadi penguat gerakan tari diperagakan oleh penari.


Baca Juga : Iringan Musik Tari Tradisional


Musik sebagai bagian pertunjukan, musik memiliki kontribusi sebagai iringan tari hal ini dapat dinikmati pada saat gerak tari dilakukan penari sambil menghayati musik iringannya.

Penari yang berpengalaman, musik dijadikan tumpuan untuk menghayati ekspresi mimik dan menuangkan gerakan secara maksimal. Dengan demikian musik menjadi salah satu aspek penuntun irama gerak, iringan gerak, dan memperkuat trempo dan kedalaman penghayatan tari secara maksimal.

Hubungan tari dengan drama lebih cenderung dibutuhkannya efek estetis dalam bentuk wicara, penonjolan peran, pemilihan adegan yang disket ke dalam repertoar tari, atau bagian-bagian adegan tari yang diharapkan. Pada bentuk pengolahan struktur dramatik, peran seni drama sangat menonjol.

Hal ini akan berhubungan dengan bagaimana cara mengatur awal pementasan, pada saat berlangsungnya adegan-adegan serta teknik mencapai klimaks garapan tari akan menambah hidup-matinya koreografi tari disajikan.

Hubungan tari dengan seni sastra adalah lebih terkait dengan pengeditan unsur ceritera, cuplikan inti ceritera, komunikasi garapan tari apabila menggunakan bahasa verbal.

Hal ini lebih nampak pada bagaimana seorang seniman tari mengambil inti ceritera untuk ditarikan. Apabila dimungkinkan maka pada garapan tari dengan menggunakan visualisasi ceritera, bentuk sastra, hingga kepada epos yang dapat dituangkan ke dalam garapan tari semakin menarik untuk dikaji.

Garapan tari yang representatif akan menggunakan konsep penuangan unsur sastra semakin dominan. Hal ini dimulai dari konsep membuat naskah tari dalam bentuk proposal, dancescrip, dan pengantar catatan tentang garapan tari secara akademik.

Sastra tampak dalam wujud kata-kata, dialog, serta nyanyian yang digunakan untuk iringan tari. Formulasi keterkaitan sastra dalam bentuk koreografi tari biasanya terfokus pada penulisan catatan tari dalam bentuk lembar persetujuan koreografi untuk dipentaskan setelah melalui proses bimbingan bagi siswa dan mahasiswa yang belajar di perguruan seni tari.

Maket catatan tari yang tertuang dalam bentuk sastra catatan tari biasanya dalam melakukan konsultasi sangat inten dan teratur. Personifikasi penuangan sastra ke dalam pendukung garapan tari saling mengisi. Oleh sebab itu, dibutuhkan sistem penulisan yang dapat memberikan pengertian dan pencerahan bagi orang yang awam atas reposisi garapan tarinya.

Sastra juga dapat digunakan sebagai pijakan dalam tari. Hal ini lebih dikomunikasikan menjadi ide pijakan tari, ide penggarapan tari, ide yang dapat menjadikan maksimalisasi penggunaan sastra secara baik dan benar.

Garapan tari dalam bentuk pengantarnya dengan sinopsis. Sinopsis sebagai pengantar bisa berupa ringkasan ceritera, jalan ceritera atau ungkapan isi garapan tari dalam bentuk prosa atau puisi.***

No comments

Powered by Blogger.