Cara Mencari Ide dan Tema Tari
SENITULAR - Pembuatan karya tari diawali dengan proses pencarian dan identifikasi ide. Ide pembuatan karya tari biasa disebut tema. Pengertian tema dalam seni tari adalah pokok pikiran, ide atau gagasan seorang penata tari yang akan disampaikan kepada penonton. Tema tari inilah yang menjadi dasar seorang koreografer dalam menciptakan karya tari.
Jadi tema tari merupakan sumber pembuatan sebuah karya tari. Tema tari dapat diperoleh dalam kehidupan sehari-hari melalui beberapa rangsangan yang meliputi rangsang visual, rangsang kinestetik, rangsang alat, rangsang peraba, rangsang alam, rangsang binatang, rangsang buku cerita anak, rangsang lingkungan sekitar dan rangsang auditif (Smith dalam Suharto 1985: 20). Berikut ini, adalah penjelasan mengenai beberapa rangsangan dalam menciptakan karya tari.
Rangsang Visual
Rangsangan visual muncul pada saat melihat berbagai fenomena yang terjadi di alam dan kehidupan. Fenomena yang terjadi dalam kehidupan bisa berupa konflik akibat jabatan, persoalan di keluarga dan perilaku sehari-hari manusia, binatang, tumbuhan dan alam. Pengamatan juga bisa dilakukan terhadap benda-benda, mulai dari segi bentuk, tekstur, fungsi dan wujud.
Hasil dari pengamatan dengan rangsang visual dapat menemukan gerak yang keras, patah-patah dan berirama. Selain itu, rangsang penglihatan atau visual juga bisa didapatkan melalui proses apresiasi terhadap berbagai pertunjukan tari tradisi daerah setempat ataupun daerah lain yang memiliki korelasi dengan karya tari yang akan digarap bersifat inovatif.
Hampir setiap aktivitas dalam kehidupan sehari-hari bisa menjadi sumber ide dan tema tari. Misalnya, aktivitas petani di sawah, aktivitas nelayan di laut, aktivitas pedagang di pasar dan aktivitas yang lainnya. Gerakan-gerakan yang dilakukan petani, nelayan, pedagang dalam melakukan aktivitas sehari-hari bisa menjadi dasar pengembangan gerak menjadi sebuah karya tari yang memiliki makna, simbol dan nilai estetika.
Rangsang Kinestetik
Rangsang kinestetik adalah rangsangan yang muncul dari gerak tari atau gerakan-gerakan indah yang memiliki gaya, suasana dan bentuk khusus merupakan hasil dari pengembangan gerak itu sendiri. Gerak dapat diperoleh dari gerakan-gerakan dalam tari tradisional maupun kreasi baru/modern. Motif gerak dalam tari tradisional misalnya ngrayung, ngithing, nyempurit, boyo mangap, ngepel, ukel, sabetan, langkah step dan srisig. Gerakan-gerakan dasar tersebut dapat dirangkai atau digabungkan menjadi sebuah tarian.
Rangsang Auditif
Rangsang auditif adalah rangsang tari yang didapatkan dari mendengarkan suara-suara yang memacu daya kreativitas. Rasang auditif berasal dari iringan tari, musik-musik daerah, kentongan, lonceng gereja, suara yang ditimbulkan oleh angin, ombak, binatang dan suara manusia. Gerak-gerak yang diperoleh dari pengamatan antara lain gerak mengalun seperti angin, gerak yang lembut dan lemah gemulai.
Rangsang Alat/Properti
Alat atau properti merupakan salah satu sumber ide/tema dalam penyusunan tari. Ada beberapa macam properti tari yang bisa digunakan untuk pencarian ide/tema, yaitu piring, topeng, tombak, rebana, topeng, tombak, sabuk, kipas, lilin, rangkaian bunga. Gerakan yang didapatkan dari rangsang alat/properti mengikuti jenis, bentuk dan fungsi properti. Misalnya properti berbentuk pedang, maka gerakan yang dimunculkan adalah gerakan menusuk, memotong dan menebas.
Rangsang Peraba
Rangsang peraba adalah rangsang yang didapatkan melalui sentuhan lembut, sentuhan kasar, emosi kemarahan, kegembiraan dan kesedihan yang dirasakan. Gerakan-gerakan yang dapat ditemukan dari hasil rangsang peraba ini, antara lain adalah gerakan dengan tempo cepat, gerakan berlawanan dan gerakan yang patah-patah.
Rangsang Alam
Rangsang alam adalah rangsang yang didapatkan melalui pengamatan terhadap pohon, tumbuhan dan alam sekitar. Gerakangerakan tumbuhan yang berayun, melambai, bersentuhan, melayang, meliuk, bergandengan memunculkan gerakan tari kedua tangan berayun bergantian kanan dan kiri, kedua tangan ke atas melambai, gerak tangan ukel sambil berputar di tempat bergantian tangan kanan ke atas dan tangan kiri ke bawah dan sebaliknya. Gerakan-gerakan ini dibuat sesuai dengan tema yang dipilih.
Rangsang Binatang
Binatang dapat menjadi sumber ide/tema penyusunan karya tari, dengan cara mengamati wujud, jenis, suara dan tingkah laku. Misalnya, pengamatan terhadap perangai kupu-kupu yang sedang terbang, hinggap, diam, menggerakkan sungut dan menghisap sari bunga, dapat menghasilkan gerakan tangan kanan kiri mengembang seolah-olah terbang, menggerakkan pantat, menggerakkan tangan ke depan seolah-olah menghisap madu.
Rangsang Melalui Buku Cerita Anak
Ide/tema juga bisa didapatkan melalui buku cerita anak. Beragam buku cerita anak-anak dapat dibaca dan dianalisis alur cerita dan penokohannya. Proses eksplorasi buku cerita anak dimulai dengan mencari tahu bagaimana alur cerita dan karakter tokoh yang muncul dalam cerita tersebut.
Rangsang Lingkungan Sekitar
Ide/tema penciptaan sebuah karya tari bisa didapat dari rangsang lingkungan sekitar, misalnya adanya kejadian kerusuhan, bencana alam dan kejadian-kejadian di masyarakat sekitar. Terinspirasi pengamatan terhadap kejadian-kejadian tersebut bisa memunculkan ide/tema untuk membuat tarian yang menggambarkan kejadian tersebut.***
Post a Comment