Naskah Teater Cipoa Karya Putu Wijaya
SENITULAR - Di dalam naskah teater Cipoa karya Putu Wijaya menceritakan tentang seseorang juragan suatu pertambangan yang menggunakan para pekerjanya demi keuntungan individu.
Dengan tipu muslihat dia mengelabuhi mandor serta para pekerjanya buat mencari emas, dikala emas itu nyaris didapatkan untuk meraup keuntungannya sendiri serta menjual kepada saudagar kaya raya tanpa memberitahu para pekerjanya.
Setelah itu, kejahatannya itu terbongkar oleh para pekerjanya serta membuat seluruh pekerja bermalas-malasan namun seseorang pemimpin pekerja membangkitkan lagi semangat seluruh pekerja serta menjanjikan kalau masih terdapat harta karun di dalamnya.
Tenyata benar, mereka memperoleh apa yang selama ini dicari, tetapi sebab kekesalannya pada juragan yang sudah membohongi, hingga mereka setuju menyembunyikan dari juragan serta menutupinya supaya disangka batu.
Tidak lama berselang, saudagar kaya itu menemui juragan sebab ia menemukan bongkahan batu, emas yang disangka suatu batu oleh juragan itupun dijualnya. Walhasil mereka kehabisan semua harta karun yang dicari.
Naskah teater karya Putu Wijaya yang bertajuk Cipoa ini sangat menarik. Bahasa yang digunakan gampang dipahami serta ada pula bahasa pergaulan yang tidak asing untuk pembaca.
Baca Juga : Naskah Teater Mangir Karya Pramoedya Ananta Toer
Naskah Cipoa dibuat sangat simpel, namun sarat arti. Drama Cipoa mengantarkan pesan melalui sindiran ataupun kritik sosial terhadap pemerintah ataupun kondisi politik di Indonesia dikala ini.
Tokoh Juragan ialah cerminan pemerintahan dikala ini mengagungkan kekuasaan supaya dilayani, memperoleh apa yang di idamkan tanpa memikirkan nasib rakyatnya.
Rakyat di sini ditafsirkan oleh para pekerja yang bekerja mati-matian dari pagi sampai menjelang malam demi memperoleh sesuap nasi. Di sisi lain, juragan enak-enakan menikmati hasil keringat pekerjanya.
Naskah Cipoa cukup menarik, kepribadian tokoh-tokohnya yang disajikan pengarang amat polos sehingga terkesan bodoh.
Tetapi dari itu seluruh pengarang mau menimbulkan perihal lain ialah realita kepribadian warga Indonesia yang menyangka dirinya pintar sementara itu cuma sebab harta kekayaan, rela berbuat perihal yang konyol serta bodoh dan mengesampingkan apalagi membuang jauh-jauh suatu kejujuran.
Tidak hanya itu lewat naskah teater Cipoa, Putu Wijaya mendeskripsikan mental para pemimpin yang mementingkan diri sendiri namun mengatasnamakan rakyat, perihal itu cocok dengan kondisi para pemimpin yang terdapat di negeri kita ini.
Drama ini mempunyai pesan ialah berbohong demi keserakahan individual bukan yang sepatutnya diutamakan manusia buat memperoleh kebahagiaan, tetapi kejujuran ataupun keterbukaanlah antara pemimpin dengan bawahannya supaya tidak terjalin perihal semacam yang tergambar pada naskah teater CIPOA.
Untuk membaca lebih lengkap naskah teater Cipoa karya Putu Wijaya dapat download di LINK BERIKUT.***
Post a Comment