Header Ads

Elemen Musik: Bunyi

 

Elemen Musik: Bunyi

SENITULAR - Penggunaan istilah musik yang sampai saat ini kita gunakan merupakan istilah teoretis musik Barat. Musik Barat identik dengan  musik klasik yang diasosiasikan sebagai musik masa lampau.

Friedrich Blume (1958: 1027) mengatakan bahwa musik klasik merupakan “karya seni musik, yang sempat mengintikan daya ekspresi dan bentuk bersejarah sedemikian hingga terciptalah suatu ekspresi yang meyakinkan dan dapat bertahan terus”.

Prier (2007:76) mengartikan klasik sebagai sebuah puncak perkembangan dari suatu kesenian (musik, sastra, tari, arsitektur, dsb). Dipahami sebagai sebuah era atau jenis musik klasik merupakan kiblat gramatika musik dunia yang saat ini dipakai teorinya.

Oleh karena itu, teori dan istilah yang dipergunakan sebagai acuan merupakan teori yang berasal dari budaya Barat. Persepsi masyarakat Indonesia terhadap istilah musik ini terkadang keliru, karena sebagian besar orang Indonesia hanya mempelajari musik secara praktik dan otodidak.

Untuk menjelaskan bagaimana musik itu bisa dibuat masih terasa sulit dipahami karena musik hanya diserap sebagai penyalur hobi, kesenangan tanpa memperhatikan elemen-elemen apa yang terkandung di dalamnya. Hal inilah yang kemudian menjadi mispersepsi klasik masyarakat.

Musik merupakan kebutuhan yang hampir dibutuhkan oleh semua orang. Tanpa disadari kita menikmati musik hampir di setiap situasi di lingkungan keseharian kita. Musik terdapat di mal, pertokoan, radio, televisi, internet, bahkan suara alam seperti hembusan angin, rintik hujan, gemuruh ombak termasuk musik juga (baca: soundscape).

Musik sangat dekat dengan kehidupan, namun kita belum secara khusus menggali apa saja yang terdapat dalam elemen musik tersebut. Bagi seorang mahasiswa seni baik itu musik maupun teater dan tari sangat penting untuk mengetahui elemen dasar yang ada dalam musik.

Seorang penari misalnya, tidak akan bisa untuk memaksimalkan unsur wirama yang menjadi bagian penting dalam tari jika ia tidak memahami musik. Mengetahui bagaimana memadukan antara bunyi dan gerakan-gerakan yang sudah tersusun dalam komposisi tarinya.

Contoh lain seorang pelaku teater selalu menggunakan elemen musik dalam setiap pementasan dan aksinya. Ini menunjukkan beta pentingnya elemen musik dalam setiap ranah seni.

Tuntutan kurikulum akan calon sarjana seni sebenarnya sudah sangat ideal. Institusi seni mencetak para calon sarjana untuk dijadikan mahir dan profesional dalam satu bidang seni; cetakan mereka adalah pelaku seni. Hal yang sama juga dilakukan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) seni di Indonesia.

Bunyi

Bunyi adalah aktivitas yang dirasakan dari semua kehidupan yang memancar Khan (2002: 33). Setiap hari kita mendengar berbagai macam bunyi di sekeliling kita. Sjukur (2014: 289) menjelaskan bahwa dalam kaitannya dengan aspek telinga dan pendengaran, bunyi memiliki pengaruh terhadap mental dan kondisi fisik manusia.

Melalui bunyi kita menyadari dan berkomunikasi dengan lingkungan kita, alam, sesama manusia, hewan, tumbuhan dan sebagainya. musik adalah bagian dari dunia bunyi. Ada tiga unsur yang membedakan musik dari bunyi bunyian lain, yakni; tinggi rendahnya nada (pitch), dinamika (keras lembutnya nada) dan warna suara (timbre).

Musik adalah bunyi yang teratur dan diinterpretasikan oleh si pembuat (komposer). Suara atau alam yang sengaja digabungkan secara teratur bisa disebut musik. Suara knalpot kendaraan yang menggambarkan hiruk pikuk kota, suara lonceng dan lain-lain hanya bunyi saja dan belum disebut musik secara utuh.

Ketika bunyi-bunyian tersebut digabungkan dan membentuk sebuah keramaian yang teratur maka saat itu bisa dikatakan musik.


Baca Juga : Unsur-Unsur Seni Musik yang Perlu Kamu Ketahui

Pitch

Kita tentu sering mendengar kata nada, misalnya dalam gabungan kata seperti nada do, nada re, nada mi, nada rendah, nada tinggi dan sebagainya. 

Dari uraian tersebut, kita bisa mengatakan bahwa nada (tone) merupakan unsur utama dalam sebuah karya musik baik itu lagu maupun permainan musik. Nada dapat merupakan nada rendah dan nada tinggi. Tinggi rendahnya nada inilah yang dalam istilah musik sering disebut pitch.

Pitch merupakan batasan suatu nada yang diukur menggunakan skala pengukuran frekuensi. Misal nada A memiliki frekuensi 440Hz. Jika frekuensinya kurang dari 440, misalnya saja 425 atau melewati 470 maka saat itulah sebuah nada dikatakan tidak pada pitch-nya atau lebih umum dikenal dengan kata “fals”.

Jadi, nada yang “fals” dikarenakan pitch yang tidak sesuai ukuran frekuansi yang telah ditetapkan. Ketetapan mengenai frekuensi tersebut telah diatur oleh pakar musik dan menjadi standarisasi frekuensi para pelaku musik di seluruh dunia.

Alat yang digunakan untuk mengukur mengukur frekuensi disebut tuner. Serang pemain gitar biasa menggunakan alat musik yang bernama tuner.

Dinamik

Dalam bernyanyi atau berbicara, sering kali suara kita juga terdengar keras atau lembut. Dalam seni musik, volume bunyi yang kuat, lembut dan perubahanya itu disebut dinamik atau dinamka.

Banoe (2003: 116) berpendapat dinamik adalah keras lembutnya dalam memainkan musik. Dalam sebuah notasi musik, dinamik tercantum melalu simbol-simbol. Simbol-simbol tersebut diantaranya crescendo, artinya makin lama makin keras dan decrescendo, artinya makin lama makin lembut.

Warna Suara (Timbre)

Timbre merupakan warna suara yang dimiliki sebuah instrumen musik. Instrumen musik bisa berupa alat musik (gitar, piano, trompet dan lainlain) atau di dalam tubuh manusia sendiri seperti vokal.

Kamien (2002:9) mengatakan bahwa timbre merupakan kualitas suara yang membedakan satu alat musik dengan yang lainnya. Timbre memliki arti perbedaan alat musiknya sendiri atau wilayah suara.

Wilayah suara biasa disebut juga register, pada vokal biasa disebut ambitus suara. Register atau ambitus pada manusia sering diidentikkan dengan suara tinggi dan rendah saja, ini yang terkadang menjadi kekeliruan. Suara anak laki-laki usia 9 tahun misalnya, tentu memiliki warna suara yang hampir menyerupai wanita usia 19-22 tahun.

Tetapi jika berbicara soal wilayah suara, mungkin wanita usia 19-22 tahun lebih memiliki wilayah yang lebih luas untuk menjangkau nada-nada di atas 3 oktaf. Si anak kecil tadi mungkin memiliki potensi yang sama hanya belum terasah dan secara alami wilayah suara mungkin hanya sampai 2 oktaf saja.

Manusia memiliki warna nada atau suara yang berbeda beda. Kategori pembagian suara biasanya dimulai oleh usia tertentu atau telah mencapai dewasa. Karena suara anak-anak masih tergolong sama dan memiliki register yang sama dan sulit untuk diklasifi kasikan. Suara orang dewasa terbagi menjadi:

Suara perempuan

  1. Suara rendah disebut alto
  2. Suara sedang disebut mezosopran
  3. Suara tinggi disebut sopran

Suara laki-laki

  1. Suara rendah disebut bas
  2. Suara sedang disebut bariton
  3. Suara tinggi disebut tenor***

No comments

Powered by Blogger.