Naskah Teater Anai-Anai Karya Joko Yuliyanto
SENITULAR - Naskah teater Anai-Anai ialah naskah yang ditulis oleh Joko Yuliyanto. Menggunakan konsep ide surealis ataupun absurd dengan tema lingkungan, kehidupan, percintaan, agama, pembelajaran, dan sosial. Menanggapi realita di masyarakat tentang konsep kebahagiaan serta tujuan hidup.
Anai-Anai atau laron ialah simbol kehidupan manusia yang senantiasa dalam sesi pencarian sinar (kebahagiaan). Implementasi dari keberadaan sinar merupakan konsep ketuhanan. Naskah teater Anai-Anai mengarahkan betapa kejamnya kehidupan yang lebih memilah kegelapan dibanding cahaya sinar.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia senantiasa terjebak nafsu keinginan. Menggantungkan kebahagiaan kepada orang lain, sedangkan sinar sejati terdapat dalam diri manusia itu sendiri. Manusia mencari Tuhan hingga dinding gereja, teras masjid, pintu vihara, tetapi tidak sempat ketemu. Sedangkan pejalan menciptakan Tuhan dalam dirinya.
Naskah teater Anai-Anai jadi cerminan kenyataan kehidupan manusia yang mencari sumber konflik sebab ketidaktahuan akan kebahagiaan yang dicarinya. Memperdebatkan tenang konsep kebahagiaan yang berbeda antara satu dengan yang lain.
Terdapat banyak diskusi satire yang dituangkan dalam naskah teater Anai-Anai yang menyinggung tema sosial, pendidikan, kesetaraan gender, agama, serta ikatan percintaan.
Bisa jadi, bentuk pertunjukan surealis (absurd) dengan dialog yang dominan menunggunakan diksi sastra. Penonton awam kurang jelas menguasai iktikad pesan yang di informasikan tiap adegan. Karena tujuan pembuatan naskah memanglah diperuntukan buat penikmat seni, spesialnya teater.
Baca Juga : Naskah Teater Aduh Karya Putu Wijaya
Simbolisasi Tuhan (Nurela Nur)- menjadi sisi spiritual tentang perdebatan pandangan hidup serta kepercayaan dalam diri manusia. Seluruh pesan tentang kedatangan Tuhan dalam wujud sinar diri manusia dijabarkan secara runtut oleh Nurela Nur. Banyak yang mencari Tuhan, tetapi banyak yang tidak paham apa itu "Tuhan".
Banyak diskusi sarkastik buat menyindir politikus, tenaga serta sistem pembelajaran, fenomena percintaan, konflik rumah tangga, lunturnya kebudayaan, serta fanatisme keagamaan. Tetapi benang merah cerita senantiasa pada keteguhan anai- anai yang setia mencari "sinar".
"Saya wajib senantiasa berjalan buat menciptakan manusia. Sekitar yang nampak cuma kumpulan monyet serta iblis bertopeng manusia. Rakus serta tamak. Tiap dikala berubah muka. Saya dituduh edan, sebaliknya mereka sendiri edan."- Ini diskusi tokoh utama yang jadi pesan naskah.
" Bisa jadi terdapat yang mau sepertiku. Sebaliknya saya, senantiasa mau semacam mereka. Refleksi selama hari jika manusia tidak hendak menyudahi buat mau."- dialog keresahan Dongok mencari sinar yang selamanya tidak hendak ketemu. Dengan kegilaan serta kematian, orang hendak menciptakan kebahagiaan.
Orang-orang menyangka dengan memiliki banyak duit, pembelajaran besar, kerja mapan ialah aspek utama kebahagiaan. Naskah teater Anai-Anai berupaya memutarbalikan realita kalau kebahagiaan terdapat dalam diri manusia yang ada sinar dengan simbolisasi Tuhan.
Untuk membaca lebih lengkap naskah teater Anai-Anai karya Joko Yuliyanto dapat download di LINK BERIKUT.***
Post a Comment