9 Jenis Tari Menurut Bentuk Penyajiannya
SENI TULAR - Jenis tari yang berorientasi pada penyaji (penari) diberikan berdasarkan nilai kuantitatif dari penari yang tampil diatas pentas. Maka cara mengenali adalah sebagai berikut.
Tari Solo (tunggal)
yaitu rati yang disajikan oleh satu orang penari. Pengertian tari tunggal adalah disebabkan oleh sifat dari penyajiannya, yaitu hanya menampilkan seorang penari.
Kekhasan tari tunggal adalah pada struktur tari yang menggambarkan karakteristik manusia atau binatang secara khas. Gambaran yang ditampilkan sebuah penyajian tari tunggal pada umumnya menampakkan kekuatan komunikasi personal, sehingga pola gerak yang dipresentasikan sangat kuat dalam menggambarkan personalitas.
Contoh tari tunggal: Tari Remo (Jawa Timur), Klana Raja atau Klana Topeng (Yogyakarta), Gambiranom (Surakarta), Margapati (Bali), Ponggawa (Sunda – Jawa Barat) dan lain sebagainya.
Tari Duet
yaitu tari yang disajikan oleh dua orang penari secara interaktif. Tari duet dapat ditampilkan oleh penari wanita dengan wanita, laki-laki dengan laki-laki, atau wanita dengan laki-laki.
Pada intinya tari duet menampakkan sebuah pola interaksi, akibatnya jenis tari duet seringkali menggambarkan sebuah jalinan yang kuat antara penari yang satu dengan penari yang lain. Dalam pengertian struktural, tari duet terdiri dari pola gerak yang menempatkan penari pada sebuah kontruksi yang bersifat interaktif, atau saling memiliki ketergantungan. Tema yang digarap cukup beragam, bisa sebuah pernyataan cinta, peperangan, atau menunjukkan pola interaktif untuk menciptakan jalinan hubungan sosial.
Contoh tari duet adalah bentuk tari Wireng (Surakarta) atau tari Beksan (Yogyakarta), Padang Wulang (Banyuwangi-Jawa Timur), Karonsih (Surakarta), Tari Menakjinggo-Dayun (Mangkunegaran Surakarta), Tari Jaipongan (Sunda-Jawa Barat) dan lain sebagainya.
Tari Trio
yaitu jenis tari yang disajikan oleh tiga orang penari. Sifat dari tari trio adalah menampilkan interaksi dari tiga orang penari yang secara konstruktur memberikan arti dari masingmasing karakter yang ditonjolkan. Tari trio cukup langka, sehingga variasi tema dari bentuk penyajiannya tidak banyak.
Pada umumnya dapat mempresentasikan persoalan individual dengan konflik antara dua persaingan, peperangan yang menggambarkan sebuah peristiwa perebutan, atau semacam cinta segi tiga. Seperti penyajian tari Tayub yang tampak seorang tandak dengan dua orang pengibing.
Tari Kwartet
yaitu jenis tari yang disajikan oleh empat orang penari. Tari kwartet adalah sebuah struktur koreografi yang ada pada umumnya menampakkan pola simbolisasi dari penampakan jumlah penari. Akibatnya tidak banyak penyaji yang benar-benar menampakkan sebuah kontruksi yang sangat kuat dari sebuah jalinan interaktif. Contoh Tari Kwartet: bentukbentuk tari Serimpi (Surakarta atau Yogyakarta).
Tari Massal
Massal berasal dari kata mass (Ing) yang artinya “banyak” atau besar-besaran. Tari massal adalah tari yang ditampilkan secara besar-besaran, artinya didukung oleh banyak penari. Tari massal seringkali dipadankan dengan tari Kolosal, yaitu tari yang didukung oleh banyak penari dan disajikan secara besar-besaran, mewah, dan megah.
Tari Massal adalah sebuah koreografi memiliki kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara satu penari dengan penari yang lain. sementara ini pemahaman tentang tari massal seolah-olah merupakan penampilan koreografi sebagai tari kelompok (group choreographi).
Pengertian itu tidak salah, tetapi sangat berbeda sifatnya, terlebih kalau diartikan sebagai tari kelompok, seperti penggambaran air, api, angina, atau penonjolan pada sifat “massal” yaitu dipahami sebagai tari yang dipresentasikan oleh banyak penari, seperti penyajian Ballet Ramayana di Prambanan.
Jenis tari massal di Indonesia sebenarnya dapat dipahami dari bentuk koreografi tari Saman, Saudati (Aceh), tari Piring, tari Galombang (Sumatra Barat), Baris (Bali). Tarian tersebut sangat khas dari aspek koreografinya, yaitu disajikan oleh banyak orang. Artinya tarian-tarian tersebut tidak akan tercapai aspek artistiknya jika disajikan secara tunggal, duet, atau trio.
Baca Juga : Cara Mencari Ide dan Tema Tari
Tari Berganda
adalah penyajian tari tunggal yang dapatdiduplikasi dan dipresentasikan secara bersama pada waktu yang sama. Tari tuggal, atau tari duet dapat disajikan secara berganda. Pada penyajiannya, setiap penari tidak terikat secara koreografis dengan penari yang lain. Pada umumnya sajian tari berganda diikat berdasarkan tata formasi (pola lantai).
Tari Kolosal
penyajian tari yang disajikan dalam bentuk kolosal, yaitu didukung oleh banyak penari. Tari kolosal ini dapat berupa sajian tari tunggal, atau dramatari. Tekanan tari kolosal adalah pada banyaknya pendukung yang membuat sajian sangat semarak atau megah.
Tari Kelompok
yaitu bentuk penyajian tari berkelompok (grupkoreografi). Bentuk tarian ini lazimnya berada dalam sebuah koreografi yang utuh, penampilan tari kelompok menunjukkan sebuah tata garap yang memperlihatkan sebuah ikatan keutuhan.
Pada umumnya tari kelompok membedakan diri dengan jenis dramatari. Karena pola sususnan unsur-unsur gerak dipresentasikan oleh ikatan kelompok. Istilah lain dari tari kelompok ini adalah Ground Bess.
Display (arak-arakan)
adalah bentuk penyajian tari yang menunjukkan formasi berark-arak (karnaval). Bentuk penyajian display menekankan pada gerakan berjalan, sehingga tata formasi penari ditentukan oleh urutan tokoh-tokoh atau bagian-bagian memanjang. Bentuk penyajian tari display seperti tari Reog Ponorogo dari daerah Panaraga, Jaran Bodak atau Jaran Monelan dari Lumajang, Sisingaan dari Jawa Barat, dan lain sebagainya.
Post a Comment