Header Ads

Tipologi Karya Seni Rupa Anak

 

Tipologi Karya Seni Rupa Anak

SENITULAR - Dalam berkarya seni terutama menggambar, ciri khusus pada gambar anak dapat dikategorikan. Karakter khas setiap karya gambar yang dihasilkan anak berbeda-beda dari segi kualitas emosional anak dalam berekspresi kreatif.

Penggolongan tipe atau gaya gambar anak ada bermacam-macam sebagaimana dikemukakan oleh Herawati dan Iriaji (1997: 26) sebagai berikut:

Tipologi merupakan tipe atau gaya atau corak yang dapat teramati melalui hasil gambar anak. Hasil gambar yang dihasilkan anak merupakan suatu yang sangat unik dan dapat mencerminkan karakter atau watak dari anak itu sendiri.

Tidak ada hasil gambar anak yang sama, baik warna, objek, karakter garis, tema, dan sebagainya. Keunikan ini perlu disadari oleh para orang tua dan guru, sehingga anak dapat memperoleh bimbingan dengan tepat.

Interaksi anak dengan lingkungan sekitarnya memungkinkan pemunculan obyek yang dilihatnya ditampilkan dalam karya gambar yang dibuatnya. Perwujudan objek yang dibuat dalam karya gambar anak merupakan hasil olah imajinasi, pengalaman, maupun pengetahuan yang telah diperolehnya.

Gaya Gambar Anak

Hasil gambar anak berbeda satu sama lain, namun dapat digolongkan dalam beberapa kelompok dari segi tipe maupun gayanya. Ada anak yang memiliki kecenderungan menggambar dengan gaya naturalis, ekspresif, dekoratif, dan sebagainya.

Pierre Duquet (1953: 48-49) mengklasifikasikan berbagai variasi dari gaya gambar anak menjadi 14 macam, yaitu: Architectural, Classical, Decorative, Dramatic, Emotional, Haptic, Impressionist, Intelectual, Lyrical, Mystic, Romantic, Simple, Story-telling, dan Two-dimensional.

Pendapat lain mengenai berbagai gaya gambar anak dikemukakan oleh Herbert Read dalam Herawati dan Iriaji (1997: 27-39) yang digolongkan menjadi 12 macam yaitu: Organic, Lyrical, Impressionism, Rhythmical Pattern, Structural Form, Schematic, Haptic, Expressionism, Enumerative, Decorative, Romantic, dan Literally. Berbagai gaya menurut Herbert Read tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

Organis (Organic)

Gaya gambar organik merupakan visualisasi yang terkesan naturalistik sebagaimana dikemukakan Herawati dan Iriaji (1997: 27) bahwa:

Gaya gambar ini berhubungan langsung serta bersimpati terhadap obyekobyek nyata; lebih suka objek dalam kelompok daripada yang tersendiri; sudah mengenal proporsi dan hubungan organis yang wajar misalnya pohon yang menjulang di atas tanah, gambar manusia atau hewan bergerak yang sesuai dengan bentuk asli dan sebagainya.

Liris (Lyrical)

Karakter umum dari gaya gambar ini adalah penggunaan warna yang cerah sebagaimana dikemukakan oleh Duquet (1953: 49) bahwa: “...characterized by a glowing, warm, serene, general sense of colour values those of the impressionist or emotional painter”.

Gaya gambar seperti ini biasanya digambarkan oleh anak perempuan atau khususnya anak laki-laki yang pemalu (Duquet, 1953: 49).

Impresionisme (Impressionism)

Dari asal katanya yaitu impression dapat diketahui bahwa gaya gambar anak lebih mementingkan kesan dari suatu objek visual yang digambar. Kesan cahaya menjadi sebuah efek yang ditonjolkan, dan “...textures of paint, changes of pigment and a generalize interpretation of colour are used to summarize movement and effects of light” (Duquet, 1953: 48).

Pola Ritmis (Rhythmical Pattern)

Pola pengulangan suatu objek yang mempunyai ritme atau irama merupakan ciri khas dari gaya ini. Bentuk yang identik atau sama diulang dengan tetap memperhatikan kesan naturalistik objek tersebut.


Baca Juga : Unsur Non Fisik Dalam Seni Rupa

Bentuk Berstruktur (Structural Form)

Gaya gambar dengan bentuk yang struktural seperti ini jarang ditemui pada anak, “...objeknya mengikuti rumus ilmu bangun dan diperkecil menjadi satu rumusan geometris dimana rumus yang aslinya diambil dari pengamatan” (Herawati dan Iriaji, 1997: 31).

Skematis (Schematic)

Gaya gambar ini memiliki ciri sebagaimana dikemukakan oleh Herawati dan Iriaji (1997: 32) bahwa:

Dalam gaya gambar ini terlihat anak menggunakan rumus-rumus ilmu bangun tanpa ada hubungan yang jelas dengan susunan organis. Skema dari obyek disempurnakan menjadi satu desain yang ada hubungannya dengan pengamatan anak terhadap objek secara simbolis.

Haptis (Haptic)

Gaya gambar ini memiliki ciri sebagaimana dikemukakan oleh Herawati dan Iriaji (1997:33) bahwa: “...gambar-gambar tidak berdasarkan pengamatan visual suatu objek, tetapi bukan skematik. Gambar yang dibuat mewakili citra hasil rabaan dan sensasi fisik dari dalam”.

Ekspresionisme (Expressionism)

Ekspresi pribadi yang dilakukan anak menghasilkan gaya gambar yang ekspresif, di mana objek yang ditampilkan anak dalam gambar merupakan sisi egosentrik dari dirinya.

Pola Rinci (Enumerative)

Corak khusus dari gaya ini dikemukakan oleh Herawati dan Iriaji (1997: 35) bahwa: Gaya gambar ini memiliki ciri khusus yaitu anak dikuasai oleh obyek yang diamatinya dan tidak dapat menghubungkan sensasi dari dalam dirinya; sehingga ia menggambar semua bagian-bagian kecil yang dapat dilihatnya pada bidang gambar tanpa ada yang dilebih-lebihkan.

Jadi tidak ada unsur pribadi muncul dalam gambar yang dibuat dan seakan-akan sebuah potret dari sebuah objek.

Dekoratif (Decorative)

Gaya dekoratif memiliki ciri yang umum dijumpai dalam gambar buatan anak-anak, sebagaimana dikemukakan Duquet (1953: 48) bahwa: “...large flat areas of tone and colour are employed in a three dimensional way, showing a great sensitivity to the niceties detail”.

Herawati dan Iriaji (1997: 36) memandang ciri umum gaya dekoratif yaitu: Ciri umum gambar anak dengan gaya dekoratif yaitu anak tertarik oleh warna dan bentuk dua dimensi dan mengusahakannya menjadi pola yang menggembirakan.

Bentuk-bentuk natural diekspresikan menjadi bentuk yang mengekspresikan perasaan senang, melankolis, dan sebagainya. Bentuk maupun warna yang dihasilkan merupakan gambar yang melambangkan perasaannya. Warnanya cenderung cerah dan tidak ada perspektif dalam gambarnya.

Unsur dekoratif atau hiasan yang dibuat oleh anak merupakan pola yang disukai yang kemudian dibuat menjadi objek dominan dalam gambar yang dibuatnya.

Romantis (Romantic)

Gambar dengan gaya ini memiliki kecenderungan warna yang naturalistik tetapi dengan tema yang imajinatif, sebagaimana dikemukakan Herawati dan Iriaji (1997: 37) bahwa:

“Gaya gambar ini memiliki ciri yaitu tema diambil dari kehidupan tetapi dipertajam dengan fantasi. Gambar merupakan gabungan kembali antara ingatan dan imajinasi dan menyangkut rekayasa baru”.

Khayal (Literally)

Gaya Literally merupakan gaya gambar anak yang cenderung imajiner dan bersifat fiktif yang merupakan gagasan atau ide yang dibuat oleh anak itu sendiri. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat Herawati dan Iriaji (1997: 38) bahwa:

Gambar dengan corak literally (khayalan) ini semata-mata mengambil tema khayal yang berasal dari rasa dalam dirinya atau dengan imajinasinya menciptakan bentuk-bentuk baru. Tema yang dipilih merupakan gabungan imajinasi dan ingatan untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Kategori gaya gambar anak yang telah dijelaskan di atas merupakan ciri umum dari gambar yang dibuat oleh anak. Gambar yang merupakan media berkreasi seni dan bahasa visual dari ekspresinya memiliki berbagai makna dengan kesan tersendiri bagi masing-masing anak.***

No comments

Powered by Blogger.